Dengan uang tersebut, sekolah telah berubah drastis...
Bulan pertama, ada papan tulis baru...
Bulan ke dua, ada bangku kayu dan meja...
Bulan ke tiga, setiap murid mempunyai buku masing masing...
Bulan ke empat, setiap murid mempunya dasi masing masing..
Bulan ke lima, tidak ada seorang murid pun yang datang ke sekolah tanpa alas kaki...
Bulan ke enam, Xia kembali mengunjungi sekolah... Xia disambut dengan gembira dan para murid menyapa..."Guru, kamu telah kembali.... guru, kamu cantik sekali..."
Melihat kegembiraan dari para murid muridnya, Xia tidak berkuasa untuk menangis... Tidak peduli berapa banyak air mata yang di teteskan nya dan berapa banyak derita, keluh kesan dan kisah sedih yang dia lalui dalam 6 bulan, Xia merasakan semua kisah sedih dan penderitannya itu sangat seimbang dan pantas untuk harga yang dia bayar untuk melihat apa yang Xia lihat saat itu...
Setelah beberapa hari di rumah, Xia kembali ke kota....
Pada bulan ke tujuh, sekolah telah mempunyai lapangan bermain yang baru....
Pada bulan ke delapan, sekolah membangun lapangan basket...
pada bulan ke sembilan, setiap murid mempunya pensil yang baru....
Pada bulan ke 10, sekolah mempunya bendera nasional sendiri... setiap murid bisa menaikan bendera setiap hari nya...
Pada bulan ke 11, ada seorang pengusaha real estate yang telah menolak utk memakai kondom sehingga Xia hamil. Setelah di aborsi... Xia menjadi simpanan sang pengusaha real estate... Setelah 6 bulan jadi simpanan, sang pengusaha mencampakan dia.... karena kebangkrutan atas usahanya di Shenzhen dan dia tidak membayar sedikit pun kepada Xia...
Xia merasa lelah akan kehidupan yang dia jalani, dia berpikir untuk balik ke desa dan tinggal bersama sama murid muridnya... akan tetapi ada satu impian yang belon tercapai buat Xia.. Xia ingin membuat satu ruang kelas yang bagus dengan 2 komputer yang bisa di gunakan buat murid muridnya...
Lalu Xia berbalik ke sang pengusaha real esate, tapi di tolak untuk di bayar... akan tetapi sang developer akan membantu Xia dengan mengenalkan Xia kepada seorang businessman dari luar dengan membayar harga yang besar... Sang pengusaha luar asing bersedia membayar 3000 rmb buat satu malam.... Dengan pikiran yang lelah yang telah dia lalui bbrp tahun lalu, Xia dengan lelah menuju hotel sang pengusaha asing... Dia bersumpah bahwa itu adalah pekerjaan kotor yang terakhir bagi dia dan setelah itu dia akan kembali ke desa dan bersama sama murid muridnya di sekolah...
Akan tetapi... nasib berkata lain... sungguh tragis telah terjadi.... malam itu dimana Xia bersumpah untuk terakhir kali nya... Xia di diperkosa dan di siksa hingga terbunuh oleh 3 pengusaha asing tersebut.... Xia baru saja bertambah umur nya menjadi umur 21 tahun... Xia saat itu juga meninggal tanpa mencapai keinginan yang terakhir.... yaitu untuk membangun satu kelas bagus dengan 2 komputer yang bisa digunakan oleh murid murid nya...
Seorang pelacur telah meninggal dunia... keheningan yang di penuhi air mata... Saat itu langit kota ShenZen masih berwarna biru seperti lautan.... Sang walikota masih duduk dengan gembira di kantor nya... Banyak mobil mewah bertaburan di jalan jalan... Banyak orang membincangkan tentang dunia investasi... investasi property... harga mobil... film... lagu... dan cerita cinta...
Akan tetapi, pada saat itu juga, para murid murid, guru guru dan beberapa ratus penduduk menghadiri acara pemakaman Xia di desa kecil bernama "GanShu".... Pada saat itu, semua hanya bisa melihat foto hitam putih dari Xia... dalam foto itu... Xia mengikat rambut nya 2 dengan senyuman bahagia... Kepala sekolah membuka diary Xia dan membacakanya di depan para murid murid nya... dan Xia menulis "Sekali melacur, bisa membantu satu anak yang tidak bisa sekolah. Sekali menjadi wanita simpanan, bisa membangun sebuah sekolah yang telah hilang harapan..."
Bendera setengah tiang dinaikkan... mungkin, ini hanya bendera setengah tiang yang di naekan karena seorang PSK yang sangat berhati mulia dalam sejarah negara China..
Semoga kita semua tercerahkan...
Senin, 25 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
:) nice story
BalasHapus